Gorontalo, 13/4 - Kota Gorontalo masih kekurangan tenaga penyuluhan pertanian yang mampu memberikan pembekalan teknis tentang cara dan sistem bertani yang baik bagi para petani yang ada di kota tersebut.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kelautan (BPPPPK) Kota Gorontalo, Tommy Yahya, menjelaskan, kurangnya tenaga penyuluh ini menjadi salah satu kendala yang sangat berpengaruh dalam perkembangan produksi pertanian di Kota Gorontalo.
"Saat ini, Kota Gorontalo hanya memiliki 28 orang tenaga penyuluh dan ini adalah jumlah yang sangat minim," jelas Tommy, Selasa.
Menurutnya, penyuluh memiliki peran penting dan strategis dalam mendukung pembangunan dan upaya pemberdayaan petani dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga mampu melakukan usaha-usaha pertanian.
"Melalui tenaga penyuluh, para petani dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka," tambahnya.
Selain itu, tenaga penyuluh juga tidak terbatas pada kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan, tetapi juga harus mampu memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi dan bimbingan bagi para petani.
"Dengan pemberian motivasi serta bimbingan, maka para petani akan mampu mengembangkan swadaya dan kemandiriannya dalam berusaha tani yang menguntungkan," katanya.
Sedangkan bagi para tenaga penyuluh, diharapkan dapat memiliki integritas profesi yang kuat dalam melaksanakan tugasnya.
"Para penyuluh juga harus bisa membimbing para petani, untuk menerapkan teknologi pertanian guna menjamin peningkatan produksi pertanian yang ada di Kota Gorontalo," tegasnya.
Selasa, 20 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar